Reaksinya berlebihan, misalnya dikagetin langsung teriak, meniru kata-kata orang lain bahkan sampai gerakan tertentu seperti tak terkontrol. Hal ini tentu saja memancing tawa teman-teman atau orang-orang di sekitar. Layaknya badut, si latah dijadikan bahan lelucon dan hiburan. Tak tahukah kalau latah itu sangat melelahkan dan bikin frustasi?
Latah dapat muncul dalam beberapa macam bentuk antara lain pengulangan kata ( echolalia ). Diambil dari bahasa Yunani, ‘echo‘ berarti mengulang, dan ‘alia‘ yang berarti ‘babbling‘ atau percakapan tak bermakna. Contohnya saja orang latah yang sering mengucapkan ‘eh copot-copot’ saat panik. Latah yang seperti ini paling sering terjadi.
Ada juga latah yang bila terjadi pada saat kaget langsung mengeluarkan kata-kata bernada keras seperti sumpah serapah dan kata-kata kasar. Latah jenis ini disebut coprolalia yang artinya percakapan nggak bermakna, yang sifatnya tabu dan tidak sesuai dengan norma sosial.
Selain latah verbal seperti yang dijelaskan di atas, ada juga latah non verbal, yaitu berupa gerakan tubuh. Kalau gerakan itu mengikuti gerakan orang lain, maka latah ini disebut echopraxia. Misalnya saat kaget, dia melompat-lompat atau mengerak-gerakkan tangan.
Sedangkan gerakan yang mengarah pada gerakan yang dinilai tabu, disebut copropraxia. Masih ada lagi, yaitu latah mengikuti gerakan sesuai perintah (automatic obedience).
Penyebab latah diduga karena adanya kecemasan tersembunyi akibat perilaku dominan orang orang disekitarnya. Atau biasanya dianggap sebagai culture-specific syndrome (semacam gejala psikologis khusus, yang hanya ditemukan pada budaya tertentu)dan biasanya sering muncul di kalangan cewek dewasa (kalau di Indonesia sih yang latah kebanyakan nenek-nenek, ya).
Dalam teori lain disebutkan latah sebagai bentuk protes atau pemberontakan bawah sadar. Bisa juga disebabkan oleh pengkondisian lingkungan, dimana yang bersangkutan (si latah) merasa diperhatikan oleh lingkungan.
Apa kebiasaan latah dapat dihilangkan?, tentu saja bisa!.
Sebenarnya menghilangkan kebiasaan latah tidaklah mudah. Sudah banyak ahli yang menganjurkan penderita latah untuk berobat ke dokter, psikiater, atau psikolog. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan hipnoterapi. Tapi, kalau kadar ‘latah’ kita masih dinilai ringan, cara-cara berikut ini bisa dilakukan:
- Tenang!
Pada dasarnya orang yang mudah latah itu gampang banget panik dan kaget. Biasakan diri untuk bisa bersikap tenang saat terjadi situasi-situasi yang menegangkan. Nah, ketika kaget, cobalah untuk tetap tenang. Caranya? Tarik napas panjang atau nyanyikan lagu-lagu yang menyenangkan.
- Bikin play rule
Janji pada diri sendiri untuk tidak latah saat sedang kaget, antara lain dengan menghukum diri sendiri setiap kali latah. Misalnya nih, kita bikin perjanjian bahwa setiap kali latah, maka dana untuk belanja sepatu lucu harus dikurangi sebanyak lima ribu rupiah.
- Help me, Guys!
Teman-teman mungkin nggak sadar betapa lelahnya menjadi seorang yang latah. Panik berlebihan, selalu terkaget-kaget, dan akhirnya sering jadi bahan olokan. Nah, kalau teman-teman mau sedikit menahan diri agar tidak mengejek atau mengerjai kita yang latah, maka usaha untuk sembuh dari latah pasti bisa berhasil.
*dari berbagai sumber
Latah Oh Latah!
07.27 |
Label:
tahukah kamu?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
6 komentar:
Emang yang latah itu lucu.. pengen banget ngejailinnya.. tapi kasian banget kalo terus-terusan dijailin..
Temen gua juga ada yang latah, habis banget dia dijailin ama anak-anak.
Emang bisa nular? Ko bisa?
Emang tuh yang latah suka riweuh...
abdi teu ngartoz nu d cariozkeun,,
Aahh.. Ana Nj mah, jigana teu dibaca hola, postinganna.. wkwkw..
Posting Komentar
Anda Mengatakan :